Powered By Blogger

18 Mei 2009

POSITIVE MINDSET

Tahu Gak????????????????????
Thomas Alfa Edison pernah gagal--ratusan, bahkan ribuan kali gagal. Tetapi dia bukanlah orang yang mudah menyerah. Tiap kali gagal, dia bangkit dan mencoba lagi.

Ketika sekolah, dia gagal. Terlalu banyak berimajinasi dan duduk di belakang kelas, dia tak menggubris para guru yang mengajar.

Ketika mulai menjadi penemu, dia gagal. Ribuan bahan filamen harus dia coba-- ribuan kegagalan.

Ketika dia ditanya, mengapa begitu keras kepala, jawabannya: "Sukses saya baru datang ketika kegagalan telah habis.

dan uniknya, saat ia berhasil menemukan lampu yg menyala, namanya masuk dalamHEADLINE koran, yg bunyinya :

"Setelah 9.955 kali GAGAL menemukan lampu, akhirnya edison berhasil menemukan lampu yg menyala"

lucu nya, Edison MARAH dengan bunyi Headline tersebut, ia mendatangi redaksi Koran tsb dan minta bunyi Headline nya diganti..

Akhirnya, besoknya koran itu mengganti headline nya menjadi :
"Setelah 9.955 kali BERHASIL menemukan lampu yg 'Gagal Menyala' , akhirnya Edison berhasil menemukan lampu yang menyala"

Hahaha.. ini namanya POSITIVE MIND SET.. so, Anda yang pernah gagal,
Tersenyumlah............

Filipi 4:8 "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. "

JANJI TUHAN

TUHAN tidak pernah berjanji,
langit akan selalu biru....
Lautan tanpa gelombang,
bunga bertaburan diseluruh jalan kehidupan saya.

ada matahari dan tidak ada hujan.......
ada kesukaan dan tidak ada kekecewaan,
ada kedamaian dan tidak kesakitan,
Hidup tanpa masalah dan kesulitan.....

Tetapi DIA menjanjikan,
kekuatan setiap hari, dan
penyertaan setiap saat.
Janji itulah yang memampukan aku
menjalani hidup ini dengan enjoy!

17 Mei 2009

DIAM BUKAN KALAH

Setelah membaca Markus 15:1-15, Kadang saya berpikir, Mengapa Yesus memilih berdiam diri di hadapan Pilatus, padahal Ia memiliki kuasa dan otoritas untuk menjawab pertanyaan Pilatus? Hanya satu kali Yesus menjawab pertanyaan Pilatus mengenai apakah Ia raja orang Yahudi. Selebihnya Ia bungkam.

Pertanyaan Pilatus didasarkan atas keingintahuannya akan Yesus karena orang-orang Yahudi menuduh Yesus telah mengklaim diri sebagai raja dalam artian politik. Yesus menjawab ya atas pertanyaan Pilatus, tetapi dalam artian rohani. Namun Pilatus tidak memahaminya. Maka kemudian Yesus membungkam dan membuat Pilatus heran (5). Kata heran ini adalah kata yang sama yang digunakan pada orang banyak yang menyaksikan Yesus saat membuat tanda-tanda (5:20; 6:6; lih. juga Mrk. 15:44). Kata heran ini secara teknis menunjuk pada kekaguman dan pengakuan akan keilahian dan kemesiasan Yesus.

Sikap Yesus yang diam menyingkapkan tiga hal. (Pertama), menyatakan kemesiasan-Nya yang sebenarnya, sesuai nubuat kitab suci (band. Yes. 53:7) dan bukan dalam artian politik. Maka Ia menolak menggunakan kuasa-Nya itu untuk menghadapi lawan-lawan-Nya. (Kedua), Yesus menerima keputusan untuk tetap dihukum. Tindakan ini menggantikan Barabas yang bersalah, sekaligus sebagai simbol kemesiasan-Nya yang akan mati menggantikan orang berdosa. (Ketiga), Yesus tetap membiarkan diri-Nya disesah dan diserahkan untuk disalibkan sebagai bagian dari kemesiasan-Nya yang harus menjalani penderitaan dan hukuman mati.

Sebagai pengikut Yesus, bagaimana sikap kita dalam mempertahankan kebenaran itu, walaupun harus menemui berbagai tantangan bahkan menjalani penderitaan? Tetap setiakah menjalankan tugas yang Allah percayakan? Ataukah malah berkompromi dengan dunia sehingga tidak setia lagi pada kebenaran Allah?

Akhirnya, Saya hanya perlu Belajar dari Yesus yang tetap setia menjalankan tugas-Nya tanpa kompromi sedikit pun dengan tawaran dunia. Terkadang, saya harus DIAM, tapi itu bukan KALAH.
Bagaimana dengan Anda?

:) JB for people