Powered By Blogger

27 Januari 2011

ANAK MUDA JUGA BISA

"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu" (1 Timotius 4:12)

20 Januari 2009, seluruh dunia terpukau, hampir semua mata tak berkedip menyaksikan "peristiwa langkah" pelantikan Presiden Amerika Serikat, seorang yg berasal dari kaum minoritas (kulit hitam). Ya, untuk pertama kali dalam sejarah, AS memiliki Presiden berkulit hitam.


Dialah Barack Obama. Dan ketika dia berpidato, banyak pihak menganggap pidato pelantikannya itu sangat fenomenal. Luar biasa. Bahkan dibeberapa Negara (mis:Jepang), Pidatonya itu diajarkan kepada Mhsw yg belajar Bahasa Inggris. Pilihan kata demi kata, begitu mempesona. Obama memang anak yang cerdas, guru masa kecil (SD) di Indonesia pun mengakui itu. Dan banyak sekali penulis yang menulis tentang dia. Wajar!!!

Tapi, sayangnya, tak banyak orang yang tahu siapa "aktor sesungguhnya" dibalik pidato fenomenal tersebut. Ternyata, pidato itu, disusun/ditulis oleh seorang anak muda berusia 27 tahun bernama JON FAVREAU. Ya, Favs, demikian nama kesayangnya, membutuhkan waktu 16 jam setiap hari selama dua bulan, untuk mengonsep, memilih dan merangkai kata demi kata untuk pidato pelantikan Obama nanti.

Dan yang lebih luar biasa, ternyata sebelum direkomendasikan oleh asisten komunikasi Obama (Robert Gibbs) tahun 2005, ia hanyalah seorang karyawan gerai kopi starbucks di Penn Quarter. Tapi, karena pemikiran dan kerja kerasnya yang berkesan bagi Gibbs, akhirnya ia direkomendasikan. Selanjutnya, Favs dan Obama makin dekat, mereka saling bertukar pikiran, hingga akhirnya ia bergabung dengan tim kampanye Obama, sebagai ketua tim perumus pidato, 2007 lalu. Kini, rakyat Amerika mengenal Favs sebagai penulis pidato termuda dalam sejarah pelantikan presiden baru AS.

Saya juga belajar dari Rasul Paulus, ketika ia menasihati Timotius (yang notabene masih muda), dia mengingatkan bahwa setiap orang, tak peduli, walau masih muda dapat "meraih kesuksesan" (tentu dalam bidangnya, dan untuk Timotius, pasti pelayanannya) asal ia benar-benar memperhatikan bagaimana cara menjalani kehidupannya. Ya, bagaimana cara kita menjalani dan memaknai hidup ini, itulah yang membedakan kita, orang biasa atau orang luar biasa.

Teman's, hari ini, saya belajar, bahwa dimana pun saya, apa pun saya, saya dapat meraih "puncak-puncak kesuksesan" hidup. Karena itu adalah hak saya, begitu pun Anda. Jangan sia-siakan!
Tapi, sebelumnya, ubahlah terlebih dahulu cara kita menjalani dan memaknai kehidupan ini, mulai dari lingkungan terkecil, hingga masyarakat luas. Karena, perubahan selalu berawal dari diri kita sendiri.

Bravo, anak Muda Indonesia....