Powered By Blogger

27 Juni 2009

UTUSAN INJIL

Tidak semua orang dipanggil menjadi penginjil. Juga tidak semua orang Kristen memiliki karunia menginjili. Fakta ini seringkali menjadi alasan orang untuk tidak bersaksi bagi injil Kristus. Kita yang tidak merasa menerima panggilan untuk penginjilan mengatakan bahwa kita tidak sama seperti Paulus. Bagaimana sebenarnya kita harus memandang diri kita dan kaitannya dengan Injil dan penginjilan?

Paulus adalah rasul yang ketika dipilih Tuhan, ditugasi memberitakan Injil kepada orang Ya-hudi dan bukan Yahudi (Kis. 9:15). Paulus mengalami perjumpaan dengan Dia yang tadinya dia musuhi dengan jalan mengejar dan menyiksa para pengikut-Nya. Perjumpaan itu menyebabkan perubahan radikal. Paulus jadi kenal siapa sebenarnya Yesus. Paulus sadar bahwa selama ini ia hanya seorang religius fanatik yang tidak sungguh berada dalam relasi kenal-mengenal dengan Allah. Maka Paulus bukan hanya menerima tugas menjadi penginjil atau rasul kepada bangsa-bangsa dan kaum berpengaruh. Paulus berjumpa Kristus, maka penginjilan yang ia lakukan adalah kesaksian pengalaman mengenal Kristus dan mengalami Injil yang menyelamatkan.

Dalam beberapa topik sebelum ini di surat Korintus, Paulus menegaskan bahwa di dalam gereja ada beragam karunia pelayanan dan karena itu juga beragam jabatan pelayanan. Maka wajar kita menerima bahwa tidak semua orang diberikan karunia menginjil dan tidak semua orang dalam gereja adalah penginjil. Ada orang tertentu yang Tuhan karuniakan dan tugasi khusus menjadi penginjil! Namun menjadi penyaksi atau utusan Injil Kristus semestinya merupakan kerinduan semua orang Kristen. Seperti orang yang sedang dalam hubungan cinta yang intens akan memancarkan aroma atau aura cinta melalui gaya bahasa, rona wajah, topik pembicaraan, atau arah pandangannya, demikian pun orang Kristen yang hatinya sudah mengalami Injil kasih Kristus itu.

Menyaksikan Injil Kristus bukan soal tugas atau penunjukan institusional. Menyaksikan Injil Kristus adalah soal memancarkan kasih dan kuasa Injil yang menyelamatkan yang tumbuh dalam hati dan terpancar dalam kehidupan keseharian kita. (ktp-ppa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar